Legislator Dorong Solusi Terpadu Atasi Pengangguran di Palangka Raya
Rana menegaskan bahwa penanganan pengangguran tidak bisa diserahkan hanya kepada satu institusi.

Palangka Raya – Menghadapi persoalan pengangguran yang masih menjadi tantangan utama di Kota Palangka Raya, Sekretaris Komisi III DPRD Palangka Raya, Rana Muthia Oktari menekankan pentingnya solusi terpadu dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah tersebut. Menurutnya, pengentasan pengangguran membutuhkan pendekatan menyeluruh yang melibatkan berbagai sektor.
Dalam rapat kerja bersama instansi teknis beberapa waktu lalu, Rana menegaskan bahwa penanganan pengangguran tidak bisa diserahkan hanya kepada satu institusi. Ia mendorong sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga pendidikan, serta penyelenggara pelatihan kerja sebagai bagian dari upaya menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang sehat dan produktif.
“Masalah pengangguran itu kompleks. Jadi tidak bisa hanya mengandalkan satu institusi. Harus ada sinergi yang konkret agar bisa menciptakan tenaga kerja yang siap pakai,” ungkap Rana pada Kamis (12/6/2025).
Salah satu solusi yang disorotnya adalah penguatan pelatihan vokasi. Meski mengapresiasi program pelatihan yang telah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja, Rana menilai perlunya peningkatan mutu dan perluasan cakupan pelatihan hingga ke tingkat kelurahan. Ia menilai masih banyak masyarakat usia produktif, terutama di wilayah padat dan terpencil, yang belum tersentuh informasi maupun fasilitas pelatihan kerja.
“Jangan sampai pelatihan hanya menyentuh warga di pusat kota. Masyarakat di wilayah pinggiran juga harus mendapatkan akses yang sama,” katanya.
Selain pelatihan kerja, Rana juga mendorong pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi sebagai solusi jangka menengah dalam menciptakan lapangan kerja. Ia menyebut pentingnya dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan wirausaha, pendampingan, serta kemudahan akses permodalan bagi warga, khususnya kaum muda.
“Kalau pasar kerja formal terbatas, maka kita harus bantu anak-anak muda untuk menciptakan peluang usaha sendiri. Tapi tentu harus disertai pendampingan sejak awal,” jelas politisi Partai NasDem itu.
Rana juga menekankan perlunya pembaruan dan integrasi data ketenagakerjaan agar setiap program penanganan pengangguran dapat dirancang secara tepat sasaran. Ia mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha untuk menyusun kurikulum pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
“Kami di DPRD siap memberikan dukungan anggaran dan regulasi. Yang terpenting, semua pihak harus memiliki komitmen dan visi yang sama dalam mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi pengangguran,” tutupnya.