Sayuran Hijau Tidak Sebabkan Asam Urat, Ini Penjelasannya
Peningkatan kadar asam urat lebih banyak dipicu oleh tingginya kandungan purin dalam makanan. Purin adalah senyawa yang saat dipecah oleh tubuh akan menghasilkan asam urat.

Banyak orang masih percaya bahwa mengonsumsi sayuran hijau bisa memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Namun, anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Berdasarkan informasi dari laman resmi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Banggai, tidak semua sayuran hijau memiliki potensi menyebabkan asam urat, bahkan sebagian besar justru bermanfaat bagi kesehatan.
Peningkatan kadar asam urat lebih banyak dipicu oleh tingginya kandungan purin dalam makanan. Purin adalah senyawa yang saat dipecah oleh tubuh akan menghasilkan asam urat. Meski beberapa sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan daun singkong mengandung purin, kadarnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan makanan hewani seperti jeroan, daging merah, dan makanan laut.
PAFI Banggai menegaskan bahwa konsumsi sayuran hijau dalam jumlah wajar tidak akan menyebabkan lonjakan kadar asam urat. Sebaliknya, kandungan serat dan antioksidan dalam sayuran dapat membantu memperlancar metabolisme dan meningkatkan fungsi ginjal dalam membuang kelebihan asam urat dari tubuh.
Namun, ada beberapa jenis sayuran yang perlu dikonsumsi dalam jumlah terbatas oleh penderita asam urat kronis. Sayuran seperti bayam, asparagus, dan kembang kol mengandung purin lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran hijau lainnya. Meski demikian, bukan berarti sayuran ini harus dihindari sepenuhnya.
“Penting untuk memahami bahwa efek sayuran terhadap asam urat sangat tergantung pada pola makan secara keseluruhan, bukan hanya satu jenis makanan,” tulis artikel di pafikepbanggai.org.
Kesimpulannya, sayuran hijau bukanlah penyebab utama asam urat. Konsumsi dalam jumlah yang seimbang, dibarengi dengan pola makan sehat, cukup minum air putih, dan gaya hidup aktif, justru akan membantu menjaga kadar asam urat tetap normal.