Barcelona Bidik Treble, Inter Siap Jegal di San Siro dalam Duel Hidup-Mati Liga Champions
Di bawah kendali Hansi Flick, Barcelona tampil luar biasa sepanjang musim 2024/2025. Mereka telah mengamankan gelar Copa del Rey usai menumbangkan Real Madrid 2-1 di final dan kini memimpin klasemen La Liga dengan 79 poin dari 34 pertandingan.

Milan – Setelah hasil imbang dramatis 3-3 di leg pertama, laga leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona di San Siro, Rabu (7/5) dini hari WIB, akan menjadi penentu siapa yang layak melangkah ke partai puncak. Pertandingan ini tidak hanya menjadi ajang adu taktik dua pelatih top, Simone Inzaghi dan Hansi Flick, tetapi juga menjadi ujian nyata bagi ambisi Barcelona meraih treble winners musim ini.
Di bawah kendali Hansi Flick, Barcelona tampil luar biasa sepanjang musim 2024/2025. Mereka telah mengamankan gelar Copa del Rey usai menumbangkan Real Madrid 2-1 di final dan kini memimpin klasemen La Liga dengan 79 poin dari 34 pertandingan. Di Liga Champions, mereka mencetak 32 gol dari 10 laga, menunjukkan produktivitas luar biasa dengan rata-rata 3,2 gol per pertandingan.
"Meraih treble? Itu sangat sulit, tapi kami harus berusaha maksimal. Ketika Anda melihat kualitas tim lain, itu luar biasa. Inilah yang membuat sepak bola begitu menarik," ujar Flick, dikutip dari bola.co.
Namun, meski begitu tajam di lini depan, Barcelona belum sepenuhnya solid di sektor pertahanan. Kebobolan 4 gol saat menghadapi Benfica dan kalah 3-1 dari Dortmund di perempat final menjadi catatan penting yang bisa dimanfaatkan lawan.
Di sisi lain, Inter Milan, meski gagal dalam perebutan gelar domestik, justru menjadikan Liga Champions sebagai fokus utama mereka. Dengan kekuatan lini belakang yang kokoh—8 clean sheet dari 13 pertandingan—dan perpaduan antara pemain senior seperti Lautaro Martínez dan talenta muda seperti Alessandro Bastoni, Inter siap tampil habis-habisan di hadapan publik sendiri.
Simone Inzaghi, pelatih yang dikenal jeli dalam strategi bertahan dan serangan balik, mengandalkan disiplin serta pengalaman tim untuk menahan gempuran Barcelona dan memanfaatkan celah di lini belakang lawan.
Statistik pertemuan menunjukkan dominasi Barcelona dengan 6 kemenangan dari 13 pertemuan terakhir, sementara Inter hanya menang 2 kali dan 5 laga lainnya berakhir imbang. Namun hasil imbang 3-3 di leg pertama menjadi bukti bahwa kedua tim memiliki kekuatan yang seimbang saat ini.
Bermain di San Siro memberikan keuntungan tersendiri bagi Inter. Jika mampu mencetak gol lebih dulu dan mengendalikan tempo pertandingan, peluang mengejutkan El Barca tetap terbuka lebar.
Meski secara peluang Barcelona diunggulkan dengan 56 persen, dibandingkan Inter yang memiliki 44 persen, hasil akhir tetap akan ditentukan oleh ketajaman eksekusi dan mental bertanding pada malam penentuan.
Prediksi: Barcelona lolos ke final dengan agregat 5-4, namun Inter dipastikan akan memberikan perlawanan maksimal untuk menggagalkan mimpi treble sang raksasa Catalan.