Agustiar Sabran Tekankan Peran Mantir Adat dan Damang dalam Pelestarian Budaya Dayak

Ketua Umum DAD Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menekankan pentingnya peran Mantir Adat dan Damang sebagai penjaga harmoni masyarakat serta pelestari budaya Dayak melalui peningkatan kesejahteraan dan kapasitas mereka. Inisiatif ini mendapat dukungan luas karena dianggap memperkuat nilai-nilai adat dan identitas budaya Dayak di Kalimantan Tengah.

Agustiar Sabran Tekankan Peran Mantir Adat dan Damang dalam Pelestarian Budaya Dayak

Palangka Raya - Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menegaskan pentingnya peran Mantir Adat dan Damang dalam menjaga keharmonisan masyarakat serta melestarikan budaya Dayak. Agustiar memandang kedua tokoh adat ini sebagai garda terdepan dalam memelihara nilai-nilai adat, toleransi, dan persaudaraan di kalangan masyarakat Dayak.

Dalam konsep Huma Betang yang menjadi dasar pemikiran kebudayaan Dayak, Agustiar menyampaikan bahwa peran Mantir Adat dan Damang sangat vital dalam menjaga tradisi dan menyelesaikan konflik adat dengan bijaksana. Ia berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan dan penguatan peran mereka dalam masyarakat.

"Program pelatihan dan peningkatan insentif untuk Mantir Adat dan Damang diharapkan dapat memperkuat pondasi budaya Dayak, serta memberi mereka kapasitas lebih dalam menjalankan tugas sebagai pemersatu dan penyelesai konflik dalam komunitas adat," ungkap Agustiar Sabran, Kamis, 14 November 2024.

Agustiar menambahkan bahwa Huma Betang bukan hanya sekadar simbol fisik, melainkan filosofi yang mengajarkan nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas dalam masyarakat Dayak. Dengan memperkuat peran Mantir Adat dan Damang, ia berharap dapat menjaga kelestarian budaya serta menciptakan masyarakat yang lebih harmonis di Kalimantan Tengah.

Tanggapan positif datang dari berbagai tokoh adat dan Damang yang menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Agustiar dalam pelestarian budaya Dayak. Mereka menyebut langkah ini sebagai upaya yang sangat diperlukan untuk menjaga keharmonisan masyarakat serta memperkuat identitas budaya Dayak.

"Menjaga budaya dan adat istiadat kita, serta membangun masyarakat yang damai, adalah harapan utama kami. Ini adalah landasan dalam memperkuat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah," ujar salah seorang tokoh adat setempat.

Dengan komitmen yang kuat dan langkah konkret yang akan diambil, Agustiar Sabran bertekad untuk memastikan bahwa peran Mantir Adat dan Damang terus dihargai dan diperkuat, menjadi pilar dalam menjaga kelestarian budaya serta kemajuan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah.

Ikuti Nusapaper.com di Google News untuk mendapatkan berita terbaru.