Pemko Palangka Raya Luncurkan Program Mahaga Pahari untuk Tangani ODGJ Terlantar
Program Mahaga Pahari difokuskan pada penanganan ODGJ yang kerap ditemui di jalanan.

Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar. Program bertajuk Tim Terpadu Mahaga Pahari ini telah diluncurkan sejak awal November sebagai langkah strategis menciptakan lingkungan kota yang lebih aman, nyaman, dan tertib.
Program Mahaga Pahari difokuskan pada penanganan ODGJ yang kerap ditemui di jalanan. Selain mengurangi potensi risiko yang mungkin timbul, kehadiran tim ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mewujudkan ruang kota yang lebih manusiawi dan inklusif.
Langkah inovatif Pemko Palangka Raya ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Debora Holdae Veronika Lesa. Ia menilai program ini sebagai bentuk nyata keseriusan pemerintah dalam menangani persoalan sosial yang kerap terabaikan.
'Saya sangat mendukung program ini. Penanganan cepat dan tepat terhadap ODGJ menunjukkan komitmen Pemko Palangka Raya. Semoga program ini terus berlanjut agar manfaatnya dirasakan dalam jangka panjang,” ujar Debora, Selasa (14/1/2025).
Debora juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat agar program Mahaga Pahari dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Dengan adanya Tim Terpadu Mahaga Pahari, jumlah ODGJ terlantar dapat ditekan, menciptakan suasana kota yang lebih kondusif,” tambahnya.
Lebih dari sekadar menciptakan ketertiban, program Mahaga Pahari juga mengedepankan pendekatan inklusif. Pemerintah Kota ingin memastikan bahwa setiap warga, termasuk mereka yang membutuhkan perhatian khusus, mendapatkan perlindungan dan pelayanan yang layak.
“Dengan program ini, diharapkan keberadaan ODGJ terlantar di jalanan dapat diminimalkan, karena kondisi tersebut berpotensi membahayakan. Kita perlu langkah preventif untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi,” pungkas Debora.
Dengan pendekatan yang humanis dan terintegrasi, Pemko Palangka Raya berharap Mahaga Pahari dapat menjadi model penanganan ODGJ yang efektif dan berkelanjutan.