Perusahaan Diminta Ambil Bagian Mendukung Pembangunan Daerah

Kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kecamatan Teweh Tengah di Barito Utara hanya dihadiri oleh 10 persen perwakilan dari dunia usaha. Padahal, dunia usaha juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mendanai pembangunan di daerah tersebut. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Syahmiludin A Surapati yang menyebutkan sumber pembiayaan pembangunan melibatkan dunia usaha. Maka dari itu Ia meminta perusahaan untuk ikut serta dalam memperhatikan bidang pendidikan di daerah tersebut.

Syahmiludin meminta kepada Pemkab Barito Utara dan DPRD untuk membentuk tim yang mengelola dana Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini untuk mengurangi beban pembangunan yang bersumber dari APBD Kabupaten.

“Agar pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sejalan dengan tahapan perencanaan yang dibuat oleh pemerintah daerah. Ada prioritas yang harus didukung oleh perusahaan, bukan semaunya perusahaan sendiri,” ujarnya, Selasa (5/3).

Selain itu, peran yayasan pendidikan juga menjadi sorotan. Banyak yayasan pendidikan yang dikelola oleh desa, yang menyisakan masalah dan menjadi PR pemerintah daerah. Ketentuan sudah jelas bahwa pusat tidak akan memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada sekolah swasta. Oleh karena itu, Syahmiludin berpendapat bahwa lebih baik tersebut serahkan kepada pihak pemerintah daerah untuk dikelola dan mendapatkan dukungan dana dari pusat.

Dalam membangun daerah, peran semua pihak sangat penting. Dunia usaha dan yayasan pendidikan perlu turut serta dalam mendukung pembangunan dan memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat setempat. Dalam hal ini Pemerintah daerah juga perlu mengelola dengan baik sumber daya yang ada dan memperjelas tahapan perencanaan agar semua berjalan sesuai rencana. 

“Dengan kerja sama yang baik, pembangunan di daerah dapat berjalan dengan lebih efektif dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.