Potensi Banjir di Kalimantan Tengah dan Pentingnya Kewaspadaan
Banjir merupakan salah satu bencana yang sangat berbahaya, dan warga Kalimantan Tengah harus selalu waspada terhadap potensi banjir.

Palangka Raya - Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah mengumumkan bahwa saat ini baru dua kabupaten, Barito Selatan dan Sukamara, yang melaporkan terjadinya banjir.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Thoyib melalui Alpius Patanan yang menyebutkanmeskipun belum ada laporan banjir dari daerah lainnya, pihak BPBPK tetap melakukan pengawasan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah demi keselamatan warga.
Kabupaten Barito Selatan adalah wilayah yang terdampak paling parah oleh banjir saat ini. Tujuh desa tergenang air dan mempengaruhi 810 jiwa dari 179 KK. Banyak bangunan penting, seperti rumah ibadah, sarana pendidikan, gedung pemerintah, dan jembatan, juga terkena dampak banjir.
“Meskipun belum ada laporan banjir dari Kabupaten Seruyan, pihak BPBPK tetap siap dengan tim dan peralatan jika dibutuhkan untuk mencegah dampak yang lebih besar,” ujarnya, Senin (8/1).
Ia juga menghimbau agar masyarakat selalu waspada dan mengikuti tindakan pencegahan yang diberikan oleh pihak terkait. Selain itu, BPBPK selalu siap menghadapi bencana dan bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam menjaga kesejahteraan dan keselamatan warga.
Prakirawan Cuaca Stasiun BMKG Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Fendiarni Lufhi Magfhiro, menambahkan bahwa musim hujan diprediksi akan mundur satu bulan atau lebih dibandingkan dengan normalnya, dan diperkirakan akan berlangsung selama 19 hingga 24 dasarian di beberapa daerah. Oleh karena itu, penting bagi seluruh masyarakat di Kalimantan Tengah untuk selalu waspada terhadap potensi banjir dan bencana lainnya.
Pemerintah daerah harus menjalankan peran pentingnya untuk berkoordinasi dengan BPBPK dan instansi terkait lainnya dalam melakukan upaya pencegahan, pengawasan, dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Dengan upaya yang terpadu dan kolaboratif, kita dapat menjaga kesejahteraan warga dan mengurangi dampak negatif dari bencana alam yang bisa saja terjadi secara tak terduga,” pesannya.