Dewi Sartika Himbau Kaum Muda Bijak Bermedia Sosial, Cegah Kekerasan Berbasis Elektronik
Menurut Dewi, perkembangan teknologi dan media sosial yang sangat pesat memang tidak dapat dihindari, namun harus disikapi dengan pengawasan dan edukasi yang serius, terutama pada anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan emosional.

Pulang Pisau – Anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau, Dewi Sartika, menyerukan kepada generasi muda, khususnya kaum milenial, agar bijak dalam menggunakan media sosial. Himbauan ini disampaikan menyusul maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan berbasis elektronik, yang pelakunya maupun korbannya kerap kali masih di bawah umur dan berstatus pelajar.
Menurut Dewi, perkembangan teknologi dan media sosial yang sangat pesat memang tidak dapat dihindari, namun harus disikapi dengan pengawasan dan edukasi yang serius, terutama pada anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan emosional.
“Penggunaan handphone bagi anak-anak mestinya dibatasi dan diawasi, karena kejahatan saat ini sering terjadi melalui media sosial yang tentunya bisa diakses melalui handphone,” ujar politisi dari Partai Persatuan Pembangunan itu, Senin (15/4/2025).
Dewi menyoroti kecenderungan anak-anak muda saat ini yang menggunakan media sosial untuk berkenalan dan berpacaran. Dalam kondisi psikologis yang masih labil, terutama anak perempuan, banyak yang mudah terpengaruh dan akhirnya menjadi korban kekerasan atau pelecehan berbasis elektronik.
“Anak-anak muda sering dikelabui dengan modus pacaran, dan ini yang rentan mengarah pada kekerasan berbasis elektronik,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam memberikan pemahaman kepada siswa tentang etika dan bahaya penggunaan media sosial yang tidak bijak. Menurutnya, kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif dunia digital.
“Saya menghimbau anak-anak muda, para orang tua, dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi serta mendampingi penggunaan media sosial agar anak-anak kita tidak menjadi korban pelecehan atau kekerasan online,” tutup Dewi.
Himbauan ini menjadi pengingat bahwa di tengah kemudahan teknologi, literasi digital dan pengawasan tetap menjadi benteng utama bagi perlindungan generasi muda di era digital.