Langkah Progresif Kalteng di Dunia Pendidikan: 10.000 Kuliah Gratis untuk Rakyat
Salah satu program unggulan yang menjadi perhatian nasional adalah Program 10.000 Kuliah Gratis, yang diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran.

Palangka Raya – Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terus mendapat apresiasi dan dukungan luas dari berbagai pihak, terutama dari kalangan pendidikan tinggi. Salah satu program unggulan yang menjadi perhatian nasional adalah Program 10.000 Kuliah Gratis, yang diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran.
Awalnya diterapkan di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, program ini kini telah berkembang pesat dan diikuti oleh 32 perguruan tinggi di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Langkah ini memperkuat upaya pemerintah provinsi dalam mewujudkan program "Satu Keluarga Satu Sarjana" yang bertujuan memberikan kesempatan pendidikan tinggi kepada masyarakat dari berbagai latar belakang ekonomi.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi semua pihak.
"Ada Program 10.000 Kuliah Gratis, awalnya hanya di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, kemudian diikuti oleh perguruan tinggi lainnya, dengan total 32 perguruan tinggi se-Kalteng mendukung program Bapak Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran di bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Keinginan Bapak Gubernur adalah untuk menciptakan program 1 Keluarga 1 Sarjana dan ini perlu sinergi bersama," ujar Reza.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari pemerintah pusat. Dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Tengah, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Wamendiktisaintek RI), Fauzan, memberikan apresiasi atas inisiatif daerah yang berpihak pada peningkatan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat.
Fauzan menyebut bahwa program-program seperti ini selaras dengan arah kebijakan nasional melalui konsep "Diktisaintek Berdampak”, yang mendorong kampus untuk menggali potensi internal demi kemaslahatan masyarakat.
"Pak Menteri membuat suatu kebijakan yang disebut dengan Diktisaintek Berdampak, artinya mendorong kampus-kampus ini mencoba untuk mengeksplorasi potensi yang ada pada dirinya dan itu digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh kebijakan pendidikan tinggi saat ini diarahkan untuk memberikan manfaat nyata di lingkungan sekitar kampus.
"Seluruh kebijakan yang terkait dengan pendidikan tinggi itu, harapannya bisa memberikan dampak, seperti beasiswa berdampak, pengabdian masyarakat berdampak, dan lainnya. Kehadiran kampus harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambah Fauzan.
Langkah berani dan progresif Kalimantan Tengah dalam membangun masa depan lewat pendidikan tinggi diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain di Indonesia dalam memperluas akses pendidikan dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.