Dinas TPHP Kalteng Tandatangani Nota Kesepahaman Dengan BRIN
Kerjasama ini memiliki tujuan utama untuk menggali potensi Sustainable Smart Greenhouse (SSG).

Bandung - Kerjasama yang bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah baru saja ditandatangani oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah (TPHP) Sunarti dengan Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kerjasama ini memiliki tujuan utama untuk menggali potensi Sustainable Smart Greenhouse (SSG) dalam konteks komoditas hortikultura untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan secara ekologis, ekonomis, dan sosial. Kadis TPHP Kalteng Sunarti mengungkapkan pelatihan teknis (Bimtek) akan diselenggarakan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2024 di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kegiatan yang dilakukan adalah penyelenggaraan pelatihan terkait Smart Farming Greenhouse komoditas hortikultura, penilaian keberlanjutan dan life cycle assessment serta pemetaan kesesuaian lahan dalam luasan 50 hektar,” ungkap Sunarti, Jumat (19/1).
Sunarti menambahkan tujuan jangka pendek dari kegiatan ini adalah untuk memfokuskan petani pada pemahaman konsep smart farming dan pengelolaan greenhouse, mengedukasi petani tentang prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pertanian, mengumpulkan data awal terkait produktivitas, penggunaan sumber daya, dan dampak lingkungan untuk analisis keberlanjutan dan evaluasi siklus hidup, serta membuat peta kesesuaian lahan.
Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan regional dan nasional dengan meningkatkan produksi lokal dan diversifikasi tanaman serta penggunaan sumber daya yang berkelanjutan untuk memastikan keamanan pangan.
“Dari pendekatan yang dilakukan, peluang ekonomi dan keberlanjutan yang cukup besar dapat dihasilkan. Implementasi teknologi smart farming dan greenhouse dapat meningkatkan produktivitas tanaman sehingga memperoleh hasil yang lebih tinggi,” jelasnya.
Selain itu, petani dapat memanfaatkan greenhouse untuk diversifikasi produk, termasuk tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti sayuran organik dan buah-buahan. Produk hasil pertanian dari teknologi smart farming dan greenhouse sering dianggap lebih berkelanjutan dan dapat menarik konsumen yang peduli dengan aspek lingkungan, karena penerapan teknologi smart farming dapat membantu mengurangi limbah dan kerugian hasil panen dengan memberikan pemantauan yang akurat serta meminimalkan risiko.
Kerjasama ini merupakan bagian dari rangkaian Benchmark Dinas TPHP Kalteng ke daerah sentra komoditas dalam rangka mewujudkan pelaksanaan program pembangunan pertanian Kalimantan Tengah berkelanjutan yang berbasis teknologi dan digitalisasi.
“Melalui kerjasama ini, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki harapan untuk menjadi lebih kompetitif di dalam pasar Pertanian Nasional dan Internasional dengan adanya pertanian yang modern, efisien dan berkelanjutan,” pungkasnya.